PILPRES 2014
Golongan putih atau yang disingkat golput adalah
istilah politik di Indonesia yang berawal dari gerakan protes dari para mahasiswa dan pemuda untuk memprotes pelaksanaan Pemilu 1971 yang merupakan Pemilu pertama di era Orde Baru.
Pesertanya 10 partai politik, jauh lebih
sedikit daripada Pemilu 1955 yang diikuti 172 partai politik. Tokoh yang
terkenal memimpin gerakan ini adalah Arief Budiman. Namun, pencetus istilah “Golput” ini sendiri
adalah Imam Waluyo.
Dipakai istilah “putih” karena gerakan ini menganjurkan agar mencoblos bagian
putih di kertas atau surat suara di luar gambar parpol peserta Pemilu bagi yang
datang ke bilik suara. Namun, kala itu, jarang ada yang berani tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena akan ditandai. Golongan
putih kemudian juga digunakan sebagai istilah lawan bagi Golongan Karya, partai politik dominan pada masa Orde Baru.
Apa bahayanya jika
Golput?
Berikut 5 alasan
kenapa kita sebagai warga Negara Indonesia yang berdaulat tidak boleh golput.
- Wibawa pemerintah di mata rakyat akan hancur. Jika akhirnya terpilih wakil – wakil dan pemimpin rakyat dari sebagian kecil pemilih sedangkan sebagian besar dari pemilih memilih untuk golput, maka pemerintahan tidak akan mendapatkan dukungan dan simpati dari rakyat dengan maksimal. Rakyat akan lebih memilih fokus kepada sesuatu, kelompok bahkan negara yang dirasakan mampu mensejahterakan hidup mereka, yang sejalan dengan aspirasi mereka, yang bisa melindungi mereka dan dekat dengan mereka. Hal ini sempat hampir terjadi pada diri saya sendiri, saya sempat mendaftarkan diri dalam program Green Card yang difasilitasi oleh Amerika Serikat, karena saya merasa dengan saya memiliki Green Card, maka kesejahteraan saya bisa terjamin oleh negara yang kuat secara financial dan lainnya. Bukan hanya Green Card, banyak contoh yang bisa kita lihat dan dengar setiap hari seperti jumlah TKI dan TKW yang terus bertambah peminatnya, orang – orang pintar dan terbaik bangsa yang memilih mengabdi kepada negara lain, karena mereka mendapatkan recognition dan terjamin kesejahteraannya disana. Jika demikian, maka rakyat tidak banyak ambil pusing dengan pemerintah, tidak akan banyak terketuk jiwanya untuk bela negara, karena mereka sudah terlanjur kecewa dan tidak percaya dengan negaranya.
Read Users' Comments (0)