Pages

be the good, because god loves the goodness

tulisan 2

franchise


Sekilas PT Midi Utama Indonesia Tbk.

Perseroan didirikan pada bulan Juni 2007 oleh keluarga Djoko Susanto yang telah berkecimpung dalam industri ritel sejak tahun 1960-an. Perseroan didirikan dengan nama PT Midimart Utama, dengan gerai pertama “Alfamidi” di Jl. Garuda, Jakarta Pusat.
Konsep Alfamidi dikembangkan untuk menyesuaikan perubahan belanja konsumen dari belanja bulanan menjadi belanja mingguan dan belanja ke toko yang terdekat. Alfamidi dikembangkan sebagai konsep “supermarket mini” yang menempati luas area penjualan dari 200 - 400 meter persegi; dimana sekitar 20% luasnya digunakan untuk memajang produk fresh-food (buah, sayur dan makanan beku). Bauran produk yang dijual di Alfamidi mencapai 7.000 SKU dan dilengkapi dengan produk-produk fresh-food, seperti: buah, sayur mayur, dan daging olahan/makanan beku yang dibutuhkan oleh masyarakat serta tidak dijumpai di gerai minimarket-minimarket yang sudah ada.
Alfamidi dengan tagline “Belanja Puas Harga Hemat” diposisikan untuk dapat memberikan pelayanan dan pengalaman belanja pelanggan agar terpenuhi kebutuhannya dan dengan harga yang hemat.
Alfamidi sebagai “gerai komunitas”, berlokasi di wilayah pemukiman agar dapat melayani dengan cepat dan mudah dijangkau masyarakat dari rumah. Sebagai gerai komunitas, Alfamidi juga mengajak masyarakat sekitar gerai untuk dapat berusaha/berdagang dengan menempati area depan samping gerai.
Pada akhir tahun 2007, Perseroan memiliki 3 gerai Alfamidi di Jabodetabek dan 1 Distribution Center (DC) di Serpong. Dalam perkembangannya pada bulan April 2008 nama Perseroan berubah menjadi PT Midi Utama Indonesia.
Pada akhir tahun 2008, Perseroan telah berhasil mengoperasikan Distribution Center (DC) di Surabaya dan mengoperasikan 60 gerai Alfamidi di Jabodetabek dan Surabaya.
Pada tahun 2009, Perseroan mengembangkan konsep “convenience store” dengan nama “Alfaexpress” dengan tagline “Cepat dan Nyaman”; dimana konsepnya adalah mengutamakan kecepatan dan kenyamanan berbelanja pelanggan dalam memilih produk dan menyelesaikan transaksi pembayaran.
Pada akhir tahun 2009, Perseroan telah mempunyai 2 Distribution Center (DC) dan mengoperasikan 121 gerai Alfamidi dan 35 gerai Alfaexpress.

Pada tahun 2010 Perseroan mengoperasikan DC Bekasi, sehingga pada akhir tahun 2010 Perseroan telah mempunyai 3 Distribution Center (DC), mengoperasikan 248 gerai Alfamidi dan 161 gerai Alfaexpress.
Tahun 2010 juga merupakan tonggak penting bagi Perseroan dimana, pada tanggal 30 November 2010, Perseroan telah mencatatkan seluruh saham Perseroan pada Bursa Efek Indonesia dengan kode MIDI.

Visi dan Misi

VISI
“Menjadi jaringan ritel yang menyatu dengan masyarakat, mampu memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan serta memberikan kualitas pelayanan yang terbaik”

MISI
• Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul
• menegakkan tingkah laku/ etika bisnis yang tertinggi
• menumbuh-kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha
• Membangun organisasi yang terpercaya, tersehat, terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.



PT Midi Utama Indonesia Tbk, pengelola Alfamidi, yang akan membawa bendera peritel nomor dua terbesar di Jepang itu, setelah 7-Eleven. Midi Utama memasang target akan membangun 50 toko yang tersebar di lima kota besar Indonesia hingga tahun 2012. Midi Utama telah mengajukan izin restoran kepada Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan.
Djoko Susanto, Presiden Komisaris Midi Utama, mengungkapkan, perusahaannya telah meneken perjanjian master license agreement (MLA) pada 20 Juni 2011 dengan Lawson Inc Jepang. Skema kerjasamanya adalah profit sharing. "Berapa besarnya, masih kami rundingkan," elak Djoko kepada KONTAN, Kamis (23/6/2011).
Yang jelas, Midi Utama mendapatkan hak sebagai master franchise Lawson di Indonesia. Midi Utama bisa menunjuk pihak ketiga untuk menjadi pemodal dalam pengembangan toko Lawson. "Jadi ada kesempatan masyarakat untuk menjadi terwaralaba," kata Djoko yang optimistis Lawson akan kebanjiran pembeli.
Dalam hitungan Djoko, biaya investasi satu toko Lawson membutuhkan dana Rp 2 miliar. Investasi ini lebih mahal dibandingkan dengan investasi toko Alfamidi yang rata-rata membutuhkan Rp 500 juta-Rp 600 juta per gerai.
Dengan target pasar anak-anak muda, Lawson akan menjual berbagai barang konsumsi, makanan ringan, makanan cepat saji, dan minuman. Ini persis dengan konsep 7-Eleven yang menjadi pionir dalam bisnis ini.
Neneng Sri Mulyati, Kepala Humas PT Modern Indonesia Tbk, pemilik lisensi 7-Eleven, tak gentar dengan hadirnya sejumlah pemain baru. "Strategi kami tetap yakni konsisten memenuhi permintaan konsumen," ujarnya.
Kini, 7 Eleven sudah memiliki 34 gerai. Hingga akhir tahun, sekitar 50 gerai akan menyesaki pasar convenience store di kota-kota besar.

Keuntungan franchise bagi pemilik :

1. Franchise memiliki kemungkinan sukses lebih tinggi ketimbang model bisnis lainnya.
Beberapa kajian telah menunjukkan akan indikasi keberhasilan franchise 90% lebih tinggi dibandingkan 15% indikasi keberhasilan yang dimiliki model bisnis lainnya. Argumen itu disebab oleh alasan yang menyatakan bahwa secara sistem, franchise telah teruji bekerja sangat baik di masa lalu dan akan bekerja baik untuk franchisee lainnya.
2. Pentingnya sebuah model bisnis yang telah terbukti.
Semua franchise memiliki model bisnis yang didisain untuk menghasilkan produktifitas dan penjualan yang tinggi. Ini berarti bahwa franchise bisa naik dan berjalan dengan cepat dan menghemat waktu dari membangun sistem dan proses.
3. Franchise lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan.
Pemberi pinjaman lebih percaya diri untuk memberi pembiayaan kepada franchise ketimbang model bisnis lainnya, itu karena franchise telah memiliki sebuah bukti jejak rekam kesuksesan (a proven track record of success).
4. Franchisor (pemberi hak waralaba) memberikan dukungan dan marketing.
Hal terindah dari memiliki usaha secara franchise adalah anda berbisnis untuk diri sendiri tetapi Anda tidak menjalankan bisnis sendiri. Karena mayoritas franchisor (pewaralaba) memberikan dukungan yang besar kepada franchiseenya (terwaralaba). Dukungan itu bukan saja dalam membangun dan menset-up bisnis diawal tetapi juga membantu Anda dalam segala aktifitas marketing dan bantuan yang berkelanjutan kebutuhan teknik bisnis Anda.
5. Membeli sebuah brand (merek) yang kuat.
Membeli franchise sejatinya adalah membeli merek, logo dan hak kekayaan intelektual lainnya dari franchisor. Hal ini akan menjadi alat marketing yang sangat baik jika Anda membeli franchise dengan merek yang telah dikenal dan terpercaya.
6. Batas wilayah eksklusif.
Franchisor hanya akan membolehkan sejumlah franchise (waralaba) saja dalam satu wilayah geografik tertentu. Maka Anda hanya perlu tentukan lokasi yang cukup baik dan liat ketentuan yang ada sebelum menentukan membeli franchise. Dan menariknya lagi Anda akan terlindungi dalam area itu dimana tidak boleh ada franchisee lain yang berdagang di area Anda.
7. Persaudaraan antara franchisee (terwaralaba)
Satu keuntungan yang jarang sekali dibicarakan dalam franchise adalah persaudaraan antara franchisee. Sebetulnya ini adalah satu keuntungan yang sangat besar karena franchisee dapat saling berbagi ide dan memberikan dukungan antara mereka. Mereka dapat berbagi pengalaman trial & error untuk mengurangi kesalahan mereka dalam menjalankan bisnis sebagai franchisee.
8. Franchisor memberikan bantuan real estate dan konstruksi.
Franchisor akan membantu memilih lokasi yang tepat real estate bagi franchisee, dimana ini adalah bantuan yang luar biasa besar karena franchisor telah memiliki pengalaman yang sangat baik dalam membangun bisnis sebelumnya.
9. Sebagai franchisee, Anda diberikan sebuah program pelatihan.
Program pelatihan adalah salah satu elemen yang sangat penting dari paket franchise, dimana ia memberikan Anda untuk menggunakan satu teknologi baru, belajar satu skill baru, mengatur keuangan dan staff. Kemampuan ini semua sangatlah penting bagi Anda sebagai pemilik bisnis.
10. Sebagai Franchise Anda memiliki fleksibilitas untuk bangun pagi dan memilih pekerjaan yang hendak Anda kerjakan.
Menjadi franchisee memberikan Anda banyak kebebasan dan fleksibilitas Anda untuk memilih pekerjaan apa yang akan Anda pilih. Pada gilirannya Anda akan memiliki kehidupan yang lebih berkualitas, hidup tanpa tekanan seperti memulai bisnis baru sendiri dari awal.

Dampak positf dan negatif bagi perusahaan terhadap perkembangan ekonomi di indonesia :

Dampak positif  bidang ekonomi sektor produksi :
  • Adanya kecenderungan perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya ke negara-negara berkembang dengan pertimbangan keuntungan geografis (melimpahnya bahan baku, areal yang luas, dan tenaga kerja yang masih murah) meskipun masih sangat terbatas dan rentan terhadap perubahan-perubahan kondisi sosial-politik dalam negeri ataupun perubahan-perubahan global, Indonesia memiliki peluang untuk dipilih menjadi tempat baru bagi perusahaan tersebut.
Dampak negatif  bidang ekonomi sektor produksi :
  • Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar. Akibatnya kondisi industridalam negeri sulit berkembang.
  • Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
  • Suatu perusahaan asing memindahkan usahanya keluar negeri mengakibatkan PHK tenaga kerja dalam negeri.

Sumber :
http://alfamidiku.com/page/read/p10/profile-alfamidi
(Yudo Widiyanto, Gloria Haraito/Kontan)
http://www.bisnisdiary.com/10-keuntungan-membeli-franchise.html
http://irmanfsp.wordpress.com/2011/02/07/10/






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

TULISAN 1


CARA MEMBANGUN PERUSAHAAN
Secara umum ada tiga cara untuk memasuki perusahaan dan menjadikannya sebagai hak milik.Ketiga cara tersebut adalah :

1. Membeli perusahaan yang telah dibangun
Membeli perusahaan yang telah dibangun dapat memberikan sejumlah bagi pihak pengambil alih seperti terkait dengan lokasi perusahaan, evaluasi kinerja perusahaan, efisiensi usaha/waktu, maupun efisiensi dalam biaya pendirian.
Pada umumnya, seseorang lebih memilih membeli perusahaan yang telah dibangun daripada membangun perusahaan baru karena mereka sudah berpengalaman dan berdasarkan fakta yang ada dirasakan bahwa keuntungan lokasi perusahaan telah terjamin dan menguntungkan. Jadi, menghemat biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk
kelayakan lokasi.
Dengan mengambil alih perusahaan yang telah dibangun, berarti telah tersedia modal, teknologi, tenaga kerja, dan bahkan pelanggan. Bilamana ketersediaan semua itu disertai dengan kemampuan yang memadai, maka pelaksanaan operasi produksi dapat langsung dijalankan sesegera mungkin setelah pengambilalihan selesai. Dalam hal ini pihak pengambil alih tidak perlu lagi menunggu modal dan peralatan untuk memulai operasi seperti halnya pada perusahaan yang baru dibangun.
Contoh perusahaan:
·         Won vinance
·          Aca Asuransi
·         PT Adira Dinamika Multifinance

2. Memulai Perusahaan Baru
Memulai perusahaan baru merupakan upaya yang menguntungkan bila tak ada kemungkinan membeli perusahaan yang sudah dibangun atau pembelian perusahaan yang sudah ada itu di perhitungkan tidak menguntungkan (karena perusahaan yang akan di ambil alih dinilai tidak sehat, operasionalnya tidak efisien, pasarnya tidak memadai, pekerjaannya tidak kompeten, peralatan dan teknologinya sudah ketinggalan zaman, dan sebagainya).
Pembuatan perusahaan baru memungkinkan pemilik untuk memilih lokasi, seleksi dalam rekrutmen tenaga kerja, pemilihan merek dagang, teknologi, jenis peralatan, dan sebagainya. Dengan cara ini, efisiensi operasional yang baru dapat dicapai setelah beberapa waktu mendatang. Tetapi, dengan tenaga dan semangat baru, diharapkan hasil yang dicapai akan lebih baik.

Contoh perusahan :
·         Hotel Sultan
·         IBM
·         General electric

3. Membeli Hak Lisensi (Franchising/Waralaba)
Pembelian hak lisensi (franchising) dapat merupakan suatu keuntungan tersendiri karena adanya kerjasama antara si pembeli hak lisensi (franchisee) dengan pihak yang hak lisensinya di beli (franchisor). Dalam franchising terjadi hubungan bisnis yang berkesinambungan antara franchisee dengan franchisor. Franchising merupakan suatu persatuan lisensi menurut hukum antara suatu pabrik (manufakturing) atau perusahaan yang menyelenggarakan, dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan kegiatan. Dengan franchising, perusahaan seolah-olah menjadi bagian dari suatu rangkaian yang besar, lengkap dengan nama, produk merek dagang, dan prosedur penyelenggaraan standar.
Sistem waralaba (franchising) sendiri dimulai dengan apa yang disebut "Product Franchise" (waralaba produk),yang lebih merupakan suatu keagenan seperti keagenan Mesin Jahit Singer, Keagenan Sepatu Bata, dan sebagainya. Pada perkembangan selanjutnya, waralaba produk ini kemudian populer melalui "Bussiness Format Franchising" (sistem waralaba format usaha).

Contoh perusahaan :
·         Holland Bakery
·         Ayam goreng Ny.suharti
·         TFC

Sumber : Pengantar Bisnis ( M. Fuad, Christine H, Nurlela, Sugiarto, Paulus Y.E.F ).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

tugas 4

Etika bisnis
merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan  itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Hal ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan bisnis. Seperti halnya manusia pribadi juga memiliki etika pergaulan antar manusia, maka pergaulan bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis.
Etika pergaulan bisnis dapat meliputi beberapa hal antara lain adalah :

·         Hubungan antara bisnis dengan langganan / konsumen
Hubungan antara bisnis dengan langgananya merupakan hubungan yang paling banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika pergaulanya secara baik. Adapun pergaulannya dengan langganan ini dapat disebut disini misalnya saja :
1.     Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk membedakan atau mengadakan perbandingan harga terhadap produknya.
2.    Bungkus atau kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga produsen perlu menberikan penjelasan tentang isi serta kandungan atau zat-zat yang terdapat didalam produk itu.
3.    Pemberian servis dan terutama garansi adalah merupakan tindakan yang sangat etis bagi suatu bisnis. Sangatlah tidak etis suatu bisnis yang menjual produknya yang ternyata jelek  (busuk) atau tak layak dipakai tetap saja tidak mau mengganti produknya tersebut kepada pembelinya.

·         Hubungan dengan karyawan
Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan untuk memajukan bisnisnya sering kali harus berurusan dengan etika pergaulan dengan karyawannya.Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yakni : Penarikan (recruitment), Latihan (training), Promosi atau kenaikan pangkat, Tranfer, demosi (penurunan pangkat) maupun lay-off atau pemecatan / PHK ( pemutusan hubungan kerja). Didalam menarik tenaga kerja haruslah dijaga adanya penerimaan yang jujur sesuai dengan hasil seleksi yang telah dijalankan. Sering kali terjadi hasil seleksi tidak diperhatikan akan tetapi yang diterima adalah peserta atau calon yang berasal dari anggota keluarga sendiri. Disamping itu tidak jarang seorang manajer yang mencoba menaikan pangkat para karyawan dari generasi muda yang dianggapnya sangat potensial dalam rangka membawa organisasi menjadi lebih dinamis, tetapi hal tersebut mendapat protes keras dari karyawan dari generasi tua. Masalah lain lagi dan yang paling rawan adalah masalah pengeluaran karyawan atau dropout. Masalah DO atau PHK ini perlu mendapatkan perhatian ekstra dari para manajer karena hal ini menyangkut masalah tidak saja etik akan tetapi juga masalah kemanusian. Karyawan yang di PHK –kan tentu saja akan kehilangan mata pencahariannya yang menjadi tumpuan hidup dia bersama keluarganya.

·         Hubungan antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahan yang lain Hal ini bisa terjadi hubungn antara perusahaan dengan saingannya, dengan penyalurnya, dengan grosirnya, dengan pengecernya, agen tunggalnya maupun distributornya. Dalam kegiatan sehari-hari tentang hubungan tersebut sering terjadi benturan-benturan kepentingan antar kedunya. Dalam hubungan itu tidak jarang dituntut adanya etika pergaulan bisnis yang baik. Sebagai contoh sebuah penerbit yang ingin menyalurkan buku-buku terbitanya kepada para grosir yang  bersedia membeli secara kontan dalam jumlah besar dan kontinyu dengan memperoleh potongan rabat yang sama dengan penyalur. Rencana ini menjadi kandas karena mendapat protes keras dari para penyalur-penyalurnya yang memandang tindakan penerbit tersebut akan sangat merugikan para penyalur sedangkan omset dari para penyalur sendiri dalam beberapa tahun tidak meningkat. Contoh lain adalah adanya perebutan tenaga kerja ahli atau manajer profesional oleh para pengusaha, persaingan harga yang saling menjatuhkan diantara bisnismen dan sebagainya.

·         Hubungan dengan Investor 
Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dan terutama yang akan atau telah “go publik” harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para insvestor atau calon investornya. Informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para investor untuk mengambil keputusan investasi yang keliru. Dalam hal ini perlu mandapat perhatian yang serius karena dewasa ini di Indonesia sedang mengalami lonjakan kegiatan pasar modal. Banyak permintaan dari para pengusaha yang ingin menjadi emiten yang akan menjual sahamnya kepada masyarakat. Dipihak lain masyarakat sendiri juga sangat berkeinginan untuk menanamkan uangnya dalam bentuk pembelian saham ataupun surat-surat berharga yang lain yang diemisi oleh perusahaan di pasar modal. Oleh karena itu masyarakat calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberi informasi secara lengkap dan benar terhadap prospek perusahan yang go public tersebut. Jangan sampai terjadi adanya manipulasi atau penipuan terhadap informasi terhadap hal ini.

·         Hubungan dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial. Hubungan ini merupakan hubungn yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan Rugi dan Laba misalnya. Laporan finansial tersebut haruslah disusun secara baik dan benar sehingga tidak terjadi kecendrungan kearah penggelapan pajak misalnya. Keadaan tersebut merupakan etika pergaulan bisnis yang tidak baik.
Pelaksanaan tangungjawab sosial suatu bisnis merupakan penerapan kepedulian bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan alam, teknologi, ekonomi, sosial, budaya,perintah maupun masyarakat Internasional. Bisnis yang menerapkan tanggung jawab sosial itu merupakan bisnis yang menjalankan etika bisnis, sedangkan bisnis yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial itu merupakan penerapan yang tidak etis. Penerapan etika bisnis ini murupakan penerapan dari konsep Stake Holder sebagai pengganti dari konsep lama yaitu konsep Stock Holder . Pengusaha yang menerapkan konsep Stock Holder berusaha untuk mementingkan kepentingan para pemengang saham (Stockholder) saja, di mana para pemegang saham tentu saja akan mementingkan kepentinganya yaitu penghasilan yang tinggi baginya yaitu yang berupa deviden atau pembagian laba serta harga saham dipasar bursa. Dengan memperoleh deviden yang tinggi maka penghasilan mereka akan tinggi, sedangkan dengan naiknya nilai atau kurs saham akan merupakan kenaikan kekayaan yang dimilikinya yaitu sahamnya itu dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Pemenuhan kepentingan ataupun tuntutan dari para pemengan saham itu sering kali mengabaikan kepentingan – kepentingan pihak-pihak yang lain yang juga terlibat dalam kegiatan bisnis. Pihak lain yang terkait dalam kegiatan bisnis tidak hanya para pemegang saham saja akan tetapi masih banyak lagi seperti ;
http://inn3.wordpress.com/2009/09/25/etika-bisnis/
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

tugas 3


1. apa yang dimaksud dengan perusahaan ?
jawab :  
Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘ tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.

2.
A apa yang dimaksud dengan tempat perusahaan dan letak perusahaan ?
jawab :
tempat perusahaan adalah tempat dimana dapat dilakukannya proses kerja suatu barang atau jasa.
letak perusahaan adalah posisi dimana perusahaan itu di bangun pada awal pendirian perusahaan tersebut sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
B. apa perbedaan dari dua kata tersebut?
jawab :
tempat perusahaan adalah tempat dimana terjadinya kegiatan fisik misalnya pabrik sedangkan letak perusahaan adalah posisi bangunan perusahaan tersebut sesuai dengan faktor strategisnya.
C. sebutkan contoh nama perusahaan tersebut?
jawab :
  • PT. unilever
  • PT. indomilk
  • PT.wings
  • PT. angkasa pura 2
  • PT. tiga roda
  • PT. mustika ratu
  • PT. mandom indonesia
  • PT. energizer indonesia
  • PT. ykk
  • PT. indofood
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS