tugas 4
Etika bisnis
merupakan penerapan tanggung jawab
sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Bisnis
selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatan
sehari-hari. Hal ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan bisnis. Seperti
halnya manusia pribadi juga memiliki etika pergaulan antar manusia, maka
pergaulan bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan yaitu etika
pergaulan bisnis. Etika pergaulan bisnis dapat meliputi beberapa hal antara lain adalah :
·
Hubungan
antara bisnis dengan langganan / konsumen
Hubungan antara bisnis dengan
langgananya merupakan hubungan yang paling banyak dilakukan, oleh karena itu
bisnis haruslah menjaga etika pergaulanya secara baik. Adapun pergaulannya
dengan langganan ini dapat disebut disini misalnya saja :
1. Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen
sulit untuk membedakan atau mengadakan perbandingan harga terhadap produknya.
2. Bungkus atau kemasan membuat konsumen tidak
dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga produsen perlu menberikan penjelasan
tentang isi serta kandungan atau zat-zat yang terdapat didalam produk itu.
3. Pemberian servis dan terutama garansi
adalah merupakan tindakan yang sangat etis bagi suatu bisnis. Sangatlah tidak
etis suatu bisnis yang menjual produknya yang ternyata jelek (busuk) atau
tak layak dipakai tetap saja tidak mau mengganti produknya tersebut kepada
pembelinya.
·
Hubungan
dengan karyawan
Manajer yang pada umumnya selalu
berpandangan untuk memajukan bisnisnya sering kali harus berurusan dengan etika
pergaulan dengan karyawannya.Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi
beberapa hal yakni : Penarikan (recruitment),
Latihan (training),
Promosi atau kenaikan pangkat, Tranfer, demosi (penurunan pangkat) maupun
lay-off atau pemecatan / PHK ( pemutusan hubungan kerja). Didalam menarik
tenaga kerja haruslah dijaga adanya penerimaan yang jujur sesuai dengan hasil
seleksi yang telah dijalankan. Sering kali terjadi hasil seleksi tidak
diperhatikan akan tetapi yang diterima adalah peserta atau calon yang berasal
dari anggota keluarga sendiri. Disamping itu tidak jarang seorang manajer yang
mencoba menaikan pangkat para karyawan dari generasi muda yang dianggapnya
sangat potensial dalam rangka membawa organisasi menjadi lebih dinamis, tetapi
hal tersebut mendapat protes keras dari karyawan dari generasi tua. Masalah
lain lagi dan yang paling rawan adalah masalah pengeluaran karyawan atau
dropout. Masalah DO atau PHK ini perlu mendapatkan perhatian ekstra dari para
manajer karena hal ini menyangkut masalah tidak saja etik akan tetapi juga
masalah kemanusian. Karyawan yang di PHK –kan tentu saja akan kehilangan mata
pencahariannya yang menjadi tumpuan hidup dia bersama keluarganya.
·
Hubungan
antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan
antara perusahaan yang satu dengan perusahan yang lain Hal ini bisa terjadi
hubungn antara perusahaan dengan saingannya, dengan penyalurnya, dengan
grosirnya, dengan pengecernya, agen tunggalnya maupun distributornya. Dalam
kegiatan sehari-hari tentang hubungan tersebut sering terjadi benturan-benturan
kepentingan antar kedunya. Dalam hubungan itu tidak jarang dituntut adanya
etika pergaulan bisnis yang baik. Sebagai contoh sebuah penerbit yang ingin
menyalurkan buku-buku terbitanya kepada para grosir yang bersedia membeli
secara kontan dalam jumlah besar dan kontinyu dengan memperoleh potongan rabat
yang sama dengan penyalur. Rencana ini menjadi kandas karena mendapat protes
keras dari para penyalur-penyalurnya yang memandang tindakan penerbit tersebut
akan sangat merugikan para penyalur sedangkan omset dari para penyalur sendiri
dalam beberapa tahun tidak meningkat. Contoh lain adalah adanya perebutan
tenaga kerja ahli atau manajer profesional oleh para pengusaha, persaingan
harga yang saling menjatuhkan diantara bisnismen dan sebagainya.
·
Hubungan
dengan Investor
Perusahaan yang berbentuk
Perseroan Terbatas dan terutama yang akan atau telah “go publik” harus menjaga pemberian informasi
yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para insvestor atau calon
investornya. Informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para investor untuk
mengambil keputusan investasi yang keliru. Dalam hal ini perlu mandapat
perhatian yang serius karena dewasa ini di Indonesia sedang mengalami lonjakan
kegiatan pasar modal. Banyak permintaan dari para pengusaha yang ingin menjadi
emiten yang akan menjual sahamnya kepada masyarakat. Dipihak lain masyarakat
sendiri juga sangat berkeinginan untuk menanamkan uangnya dalam bentuk
pembelian saham ataupun surat-surat berharga yang lain yang diemisi oleh
perusahaan di pasar modal. Oleh karena itu masyarakat calon pemodal yang ingin
membeli saham haruslah diberi informasi secara lengkap dan benar terhadap
prospek perusahan yang go
public tersebut. Jangan sampai terjadi adanya manipulasi atau
penipuan terhadap informasi terhadap hal ini.
·
Hubungan
dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga-lembaga
keuangan terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan pergaulan yang
bersifat finansial. Hubungan ini merupakan hubungn yang berkaitan dengan
penyusunan laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan Rugi dan Laba
misalnya. Laporan finansial tersebut haruslah disusun secara baik dan benar
sehingga tidak terjadi kecendrungan kearah penggelapan pajak misalnya. Keadaan
tersebut merupakan etika pergaulan bisnis yang tidak baik.Pelaksanaan tangungjawab sosial suatu bisnis merupakan penerapan kepedulian bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan alam, teknologi, ekonomi, sosial, budaya,perintah maupun masyarakat Internasional. Bisnis yang menerapkan tanggung jawab sosial itu merupakan bisnis yang menjalankan etika bisnis, sedangkan bisnis yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial itu merupakan penerapan yang tidak etis. Penerapan etika bisnis ini murupakan penerapan dari konsep “ Stake Holder” sebagai pengganti dari konsep lama yaitu konsep “Stock Holder” . Pengusaha yang menerapkan konsep Stock Holder berusaha untuk mementingkan kepentingan para pemengang saham (Stockholder) saja, di mana para pemegang saham tentu saja akan mementingkan kepentinganya yaitu penghasilan yang tinggi baginya yaitu yang berupa deviden atau pembagian laba serta harga saham dipasar bursa. Dengan memperoleh deviden yang tinggi maka penghasilan mereka akan tinggi, sedangkan dengan naiknya nilai atau kurs saham akan merupakan kenaikan kekayaan yang dimilikinya yaitu sahamnya itu dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Pemenuhan kepentingan ataupun tuntutan dari para pemengan saham itu sering kali mengabaikan kepentingan – kepentingan pihak-pihak yang lain yang juga terlibat dalam kegiatan bisnis. Pihak lain yang terkait dalam kegiatan bisnis tidak hanya para pemegang saham saja akan tetapi masih banyak lagi seperti ;
http://inn3.wordpress.com/2009/09/25/etika-bisnis/
Read Users' Comments (0)